BATU BARA – Penggunaan Aplikasi yang di Pakai Oleh hampir seluruh Desa se Kabupaten Batu Bara hingga kini jadi pertanyaan bahkan kuat dugaan Pengadaan tersebut terindikasi melakukan Perbuatan melawan Hukum.
Hasil Penelusuran dari Laman Google terkait Aplikasi OpenSID (Sistem Informasi Desa) yang digunakan Oleh hampir seluruh Desa di Batu Bara hingga sekarang tersebut disitu tampak jelas di sebutkan bahwasanya Aplikasi tersebut diduga tak berbayar alias “Gratis”bahkan Siapa saja dapat Mendowload Aplikasi Tersebut hanya membuat “Housting” Dan “Domain” Saja yang Berbayar.
Dan lebih spesifiknya disitu di sebutkan kita tinggal memilih sesuai kehendak baik tampilan dan kemampuan bayar kita mau berapa G(Giga) penggunaan Housting dalam/ tahunnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari hasil Penelusuran Awak Media dari berbagai Informasi di dapatkan bahwasanya Pengadaan Aplikasi ini dengan harga yang sangat fantastis diduga menelan Biaya Sebesar Rp 7.000.000 (Tujuh Juta Rupiah)/Desa di ambil dari Anggaran Dana Desa TA 2020.
Dalam Perjalananya Pemakaian Aplikasi tersebut di dapati adanya beberapa Desa diduga yang jarang aktif menggunakan Website tersebut hal ini dapat di lihat adanya beberapa desa yang terakhir menggunakan Website tersebut Pada Tahun 2021.
Sudah sepatutnya siapa selaku Vendor/Pelaksana selaku Admin Pengadaan Website tersebut harus mempertanggung jawabkannya didepan Hukum karena diduga kuat sudah melakukan Pembohongan Publik dan dugaan indikasi melakukan Tindak Pidana Korupsi.
(Tim