Akademisi Dorong Mahasiswa Tidak Diam Soal Kenaikan Harga BBM

- Penulis

Jumat, 9 September 2022 - 02:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

MEDAN –  Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Islam Negeri Sumut menggelar diskusi publik, Kamis (8/9/2022). 

Bertajuk Kenaikan Harga BBM: Bela Negara atau Bela Rakyat?, diskusi digelar di Auditorium FIS UINSU Kampus IV Tuntungan.

“Diskusi ini bagian dari langkah pencerdasan bagi kita semua. Salahsatu ciri orang cerdas adalah tidak mengklaim sebelum mendiskusikan suatu hal,” kata Dekan FIS UINSU Prof Dr Abdurrahman MPd saat membuka diskusi.

Dia berpesan kepada peserta khususnya mahasiswa yang hadir agar mampu mencermati isu yang berkembang.

“Kita berharap adik-adik mahasiswa bisa berperan aktif dalam diskusi ini serta tidak simpang siur dalam menangkap suatu isu. Jadilan teratai yang bisa terus tumbuh dan berbunga meski dalam air berlumpur sekalipun,” kata Abdurrahman. 

Sebagai narasumber diskusi, Faisal Mahrawa dari Ilmu Sosial FISIP USU, Ketua KNPI Sumut Samsir Pohan, Dosen FIS UINSU Rholand Muary, Suhaimi Umar Harahap mahasiswa FIS UINSU serta dimoderatori Uswatun Hasanah Harahap, MA dari FIS UINSU serta Kamrusammad Anggota Komisi XI DPR RI secara daring.

Baca Juga  PWDPI DPW Lampung Gelar Muswil, Bahas Program Kerja dan Pengukuhan Ketua DPW Lampung

Faisal Mahrawa menyebutkan, kenaikan harga BBM berdampak ke berbagai sektor. Dari ekonomi hingga dampak sosial.

“Selain harga kebutuhan pokok akan naik, nahkan sudah, juga akan berdampak pada hilangnya pekerjaan masyarakat,” kata Faisal.

Untuk itu, Faisal mengajak mahasiswa untuk tidak berdiam diri pada persoalan dan kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyat. 

“Kalau mahasiswa sudah diam, maka kehancuran negeri ini tinggal menunggu waktu,” tukas Faisal. 

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Sumut berharap mahasiswa mampu adaptif terhadap persoalan yang berkembang.

“Kenaikan harga BBM harus bisa sikap kita dari yang apatis menjadi kritis memandang suatu hal. Jangan datang ke sini hanya karena disuruh dosen. Meskipun begitu, cobalah untuk kritis memandang suatu hal,” kata Samsir.

Di sisi lain, Dosen FIS UINSU Rholand Muary mengatakan kenaikan harga BBM menyisakan efek domino, terutama harga kebutuhan pokok. 

Baca Juga  Bapera Datok Limapuluh Berbagi Takjil Ke Mesjid Sekecamatan Secara Door to door

“Ini menjadi bias dengan program pemulihan ekonomi nasional yang gencar disuarakan pemerintah,” kata Rholand. 

Rholand menduga ada invisible hand yang mengakali hingga mampu mengendalikan kenaikan harga BBM dalam negeri di tengah turunnya harga minyak dunia.

“Pemerintah sebaiknya fokus pada bagaimana BBM subsidi tepat sasaran,” ujar Rholand.  

Sedangkan Suhaimi Umar Harahap dari kalangan mahasiswa menilai dampak lain dari kenaikan harga BBM adalah bahwa rakyat sedang memperebutkan ruang hidup.

“Eksesnya kita sedang berebut ruang hidup khususnya di perkotaan,” ujar Suhaimi.

Suhaimi juga menilai pemerintah terkesan bermain pada wilayah abu-abu soal kebijakan kenaikan harga BBM subsidi.

“Publik sering disuguhi data bahwa kita mengimpor minyak dari kuar karen konsumsi dasar kita melebihi produksi minyak dalam negeri. Namun di sisi lain pemerintah malah membuka pintu seluas-luasnya masyarakat untuk berbondong-bondong membeli mobil dengan kebijakan DP nol persen dan relaksasi PPn BM,” kata Suhaimi. 

Baca Juga  Ketua DPC. Pejuang Bravo Lima Batu Bara Berikan Bantuan Partisipasi ke PS. Surya, Dukung Kegiatan Olah Raga

Suhaimi juga menyinggung kebijakan pemerintah membagikan BLT kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga BBM.

“Ini uang kita, bukan pemerintah yang memberi. Selain mahasiswa, saya adalah pengemudi ojek online. Kalau kita gak bayar pajak kendaraan, akun kita gak bisa aktif. Kompensasi itu jangan diklaim dari pemerintah. Meskipun saya sendiri kurang sepakat dengan kebijaka  BLT itu,” tegas Suhaimi. 

Pembicara terakhir, Anggota Komisi XI DPR Kamrusammad mendorong pemerintah mampu mengendalikan distribusi BBM subsidi.

“Pertamina harus mampu mengendalikan subsidi BBM sehingga tepat sasaran,” kata Anggota Fraksi Gerindra tersebut.

Dia juga mendorong agar pemerintah memperluas jumlah penerima BLT kompensasi kenaikan harga BBM ini. 

“Jangkauan diperluas serta durasinya juga ditambah hingga enam bukan ke depan,” tukas Kamrusamad yang juga sedang mengikuti rapat di DPR RI.

Berita Terkait

Sopiyan Hadi Dipercaya Agus Flores Duduki Kepala Pemberitaan FRN  se-Indonesia
Kejaksaan Negeri Batu Bara Serahkan Aset Sitaan Kasus Korupsi BPBD Batu Bara
Bangun Sinergitas, Pengurus PWI Audiensi ke Polres Batu Bara
PW Fast Respon Kompak dalam Struktur, Profesional Jurnalisme
Tingkatkan Harmonisasi Pengurus DPC HNSI Batu Bara Silaturrahmi ke Rukun Tali Air Permai
Usai Doa dan Zikir di Makam Leluhur MKMAMKB Lakukan Pemasangan Kelambu Kuning
Ketum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Serahkan Buku Coklat Berisi 6891 Nama Anggota ke Baintelkam Polri
DPC HNSI Batu Bara Dampingi Nelayan Tradisional Selesaikan Peristiwa Tabrakan Di tengah Laut

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 13:21 WIB

Sopiyan Hadi Dipercaya Agus Flores Duduki Kepala Pemberitaan FRN  se-Indonesia

Kamis, 8 Mei 2025 - 12:05 WIB

Kejaksaan Negeri Batu Bara Serahkan Aset Sitaan Kasus Korupsi BPBD Batu Bara

Senin, 5 Mei 2025 - 14:14 WIB

Bangun Sinergitas, Pengurus PWI Audiensi ke Polres Batu Bara

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:48 WIB

PW Fast Respon Kompak dalam Struktur, Profesional Jurnalisme

Kamis, 1 Mei 2025 - 16:21 WIB

Tingkatkan Harmonisasi Pengurus DPC HNSI Batu Bara Silaturrahmi ke Rukun Tali Air Permai

Berita Terbaru

News

117 Calon Jamaah Haji  Kota Tanjungbalai Berangkat

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:12 WIB

You cannot copy content of this page