LPEI Dorong UMKM Mendunia Lewat Program Jasa Konsultasi

- Penulis

Kamis, 16 Februari 2023 - 03:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, TEMPOTIMUR.COM – Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia kaya akan komoditas dengan potensi besar untuk menembus pasar ekspor. Namun, masih sedikit pelaku UMKM yang telah sukses mengantarkan produknya berkompetisi di kancah global. Rabu, 15/2/2023.

Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keungan RI, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia / Indonesia Eximbank hadir untuk mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global agar mampu membawa produknya masuk ke mancanegara. Salah satu diantaranya melalui program Jasa Konsultasi.

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu peyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor supaya dapat meningkatkan kontribusinya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk yang ingin dibawa menjadi lokal yang mendunia, karena untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu,” ujar Chesna dalam acara “Bronis UMKM” yang diselenggarakan oleh Kompas.com (2/1).

Baca Juga  Dato' Tanah Datar Ucapkan Selamat Idul Adha 1445H Kepada Masyarakat Batu Bara

Chesna melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI memiliki beragam program yang dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding.

Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global.

Para peserta akan diberikan modul-modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.

Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.

“Ujung dari Desa Devisa itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.

Baca Juga  Berdayakan Hingga 6.000 Pengrajin Rotan, LPEI bersama Bea Cukai Resmikan Desa Devisa Rotan Sukoharjo

Program lainnya, yaitu Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.

Pada kesempatan yang sama, Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tertarik terjun ke dunia ekspor.

Menurutnya, rasa ingin tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek penting yang perlu diasah oleh calon eksportir.

“Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah yang membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka supaya mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer meminati produk tersebut,” kata Chesna.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran mimpi dalam menggerakkan semangat pelaku UMKM, khususnya generasi muda, untuk menjadi eksportir yang mendunia.

Baca Juga  Pemilihan Ketua Inkud Indonesia, Ketum Puskud Sulsel Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran di 2024

“Yang paling harus dipunyai itu adalah mimpi. Mimpi bahwa adik-adik itu akan mendominasi dunia karena dibalik mimpi itu ada cerita mengenai kerja keras,” tutup Chesna.

Hingga Desember 2022, LPEI telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada lebih dari 3.500 pelaku UMKM dan berhasil melahirkan 224 eksportir baru yang telah sukses ekspor negara Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat bahkan hingga ke negara-negara di Asia Timur, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Adapun sampai dengan Desember 2022, LPEI telah mencetak 178 Desa Devisa yang terdiri dari berbagai klaster, antara lain, kopi, udang, lada, hingga furniture dan home décor. (Red)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

PWDPI Resmi Diakui Kemendagri RI, Tonggak Baru Bagi Jurnalisme Indonesia
Pentingnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan Nasional dan Membentuk Masa Depan Indonesia lebih Maju
Kejari Kaur Diperiksa Jamwas Kejagung RI, Terkait Dugaan Tidak Netral Dalam Pilkada Kaur
Laskar Lampung Undang Pasangan Cagub-Cawagub, Mirza-Jihan di LGK
𝐈𝐊𝐍 𝐍𝐮𝐬𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚, 𝐀𝐝𝐚 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐈𝐛𝐮 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐃𝐢 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫
Seorang Aktivis Pro Papu Barat & Palestina Di Tangkap Di Katedral Dili
Pastikan Pengamanan Kunjungann Paus Fransiskus, Kapolri Tinjau Posko Ops Tribrata Jaya 2024
Kapolri: TNI-Polri Bersinergi Jamin Keamanan KTT IAF di Bali
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:18 WIB

PWDPI Resmi Diakui Kemendagri RI, Tonggak Baru Bagi Jurnalisme Indonesia

Senin, 28 Oktober 2024 - 22:29 WIB

Pentingnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan Nasional dan Membentuk Masa Depan Indonesia lebih Maju

Minggu, 27 Oktober 2024 - 22:04 WIB

Kejari Kaur Diperiksa Jamwas Kejagung RI, Terkait Dugaan Tidak Netral Dalam Pilkada Kaur

Minggu, 27 Oktober 2024 - 21:10 WIB

Laskar Lampung Undang Pasangan Cagub-Cawagub, Mirza-Jihan di LGK

Senin, 7 Oktober 2024 - 20:46 WIB

𝐈𝐊𝐍 𝐍𝐮𝐬𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚, 𝐀𝐝𝐚 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐧 𝐈𝐛𝐮 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐃𝐢 𝐊𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫

Berita Terbaru