BATU BARA | Tempotimur.com – Dinilai aktivitas Galian C sudah sangat meresahkan dan telah mengakibatkan abrasi pada bantaran sungai dan berpotensi robohkan bendungan sungai, puluhan emak emak di Batu Bara melakukan aksi unjuk rasa, Sabtu (28/01/).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut warga menuntut agar lokasi Galian C yang terletak di Desa Tanjung Muda, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara segera ditutup, pasalnya dampak dari aktivitas Galian C tersebut sudah semakin meresahkan warga.
Menurut warga akibat dampak dari galian C tersebut mengakibatkan bendungan sungai tanjung yang mengairi 3500 hektar lahan pertanian yang ada dibeberapa desa terancam roboh, dan bantaran sungai semakin habis terkikis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya itu menurut warga, akibat aktivitas Galian C tersebut juga mengakibatkan jalan utama di Desa Tanah Merah menjadi licin akibat ceceran pasir hingga menimbulkan debu yang akan mengancam kesehatan warga sekitar.
Selain itu dalam aksinya emak-emak mengatakan aktivitas Galian C juga menimbulkan potensi kecelakaan bagi pengendara motor.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut warga membentangkan spanduk yang bertuliskan permintaan kepada Pemerintah Batu Bara dan kepolisian agar tidak menutup mata atas aktivitas Galian C yang diketahui sudah berlangsung selama kurang lebih sepuluh tahun.
Di lokasi Galian C terlihat tiga unit eskavator tampak tidak beraktivitas setelah mengetahui aksi unjuk rasa sedang berlangsung persis dipintu masuk lokasi.
Selanjutnya personil Polres Batu Bara pun langsung turun kelokasi dan memerintahkan kepada pengelola Galian C agar menghentikan aktivitasnya dan meredakan emosi warga setempat.
Salah satu warga, Siti nurhaliza mengaku bahwa dirinya termasuk salah satu korban yang pernah mengalami kecelakaan akibat pasir yang berceceran di badan jalan.
Warga berharap kepada Pemerintah Batu Bara dan Polres Batu Bara agar segera menutup Galian C yang dinilai sangat meresahkan warga.
(Ham)