Presiden Jokowi Sebut Freeport Sudah Punya Negara Kita

- Penulis

Sabtu, 30 Maret 2024 - 03:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

 

Jakarta | Tempo Timur – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia (FPI) sudah menjadi milik Indonesia. Pasalnya, perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu mayoritas sahamnya telah dimiliki Pemerintah Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia telah memiliki sebanyak 51 persen saham mayoritas. Di mana sebelumnya, RI hanya memiliki saham sebesar 9 persen.

“Artinya, Freeport itu bukan milik Amerika lagi, sudah milik Indonesia. Milik negara kita. Jadi jangan punya ada bayangan di sini, freeport itu Amerika, sudah Indonesia,” tegas Jokowi saat membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) XII Tahun 2024 di Mercure Convention Center, Jakarta, dikutip dalam akun Youtube Setpres, Jumat (29/3).

Baca Juga  Hadiri Penutupan Kas APBN Tahun 2024, Presiden Prabowo: Pemerintah Komitmen Berpihak kepada Masyarakat 

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan bahwa nantinya Indonesia akan memiliki saham sebesar 61 persen, atau meningkat 10 persen, dari sebelumnya hanya 51 persen.

Perihal besaran saham itu, Jokowi membeberkan bahwa dampaknya sangat besar diperoleh Indonesia. Terlebih, dari total saham yang dimiliki, sebanyak 70 persen pendapatan Freeport sudah masuk ke negara.

“Begitu kita naik lagi menjadi 61 persen nantinya, 80 persen akan masuk ke negara. Inilah proses-proses, tetapi untuk mendapatkan hal seperti itu tantangannya besar, tantangannya tidak mudah, butuh nyali, butuh keberanian,” jelasnya.

Dalam sambutan itu, Jokowi juga mencurahkan isi hati alias curhat bahwa dirinya merasa tidak ada pihak yang mendukung terkait pengambilalihan saham di PT Freeport itu.

Baca Juga  Jumat Agung Polres Batu Bara Beri Pengamanan di Sejumlah Gereja

Jokowi mengaku, dirinya justru dibully oleh sebagian orang atas inisiatifnya untuk memiliki lebih banyak saham di perusahaan yang telah melakukan penambangan di tanah Papua sejak tahun 1973 atau sekitar 51 tahun.

“Kadang ini kok di dalam negeri kita ngambil alih kayak gini kok tidak ada yang mendukung, diem diem saja, malah kadang sebagian membully. Tapi saya sudah terbiasa, dihina, difitnah, dicaci maki, diejek, saya terus aja. Kalau saya yakini benar, saya akan terus,” pungkasnya.

Berita Terkait

Keluarga Korban Pembunuhan Wanita di Karo minta Jaksa Terapkan Pasal Pembunuhan
Pemkab Murung Raya Melalui Diskominfo SP, Hadir Gala Dinner Hari Pers Nasional 2025 di Banjarmasin
Gunakan Dana Desa Healing Ke Danau Toba, Kades Teluk Dalam dilaporkan ke APH
Senyum Sumringah, Warga Sei Beluru Ucapkan Terimakasih Kepada Yahdi Khohir
Kalapas Labuhan Ruku Sambut Koordinasi dan Kunjungan Danramil 05/Talawi
Polres Murung Raya Gelar Operasi Keselamatan Telabang 2025
Kalapas Labuhan Ruku Berikan Arahan Kepada Tamping Kegiatan Kerja
Polres Batu Bara Berhasil Gagalkan Peredaran 10 Kg Sabu 

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 00:06 WIB

Keluarga Korban Pembunuhan Wanita di Karo minta Jaksa Terapkan Pasal Pembunuhan

Senin, 10 Februari 2025 - 19:42 WIB

Pemkab Murung Raya Melalui Diskominfo SP, Hadir Gala Dinner Hari Pers Nasional 2025 di Banjarmasin

Senin, 10 Februari 2025 - 19:42 WIB

Gunakan Dana Desa Healing Ke Danau Toba, Kades Teluk Dalam dilaporkan ke APH

Senin, 10 Februari 2025 - 19:13 WIB

Senyum Sumringah, Warga Sei Beluru Ucapkan Terimakasih Kepada Yahdi Khohir

Senin, 10 Februari 2025 - 19:09 WIB

Kalapas Labuhan Ruku Sambut Koordinasi dan Kunjungan Danramil 05/Talawi

Berita Terbaru

Pemerintahan

Bupati Asahan Pimpin Rakorpem Bulan Februari 2025

Selasa, 11 Feb 2025 - 18:15 WIB

You cannot copy content of this page