Perubahan Pesta Tapai dan Silaturrahmi Islam

- Penulis

Sabtu, 4 Maret 2023 - 02:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Seri Politik Daerah)

Oleh:Irwansyah Nasution

Pesta Tapai menurut tradisi masyarakat di pesisir pantai Dahri selebar maupun Dahri indah merupakan istilah spiritual menyambut bulan Puasa Ramadhan satu atau dua Minggu yang dilaksanakan hampir setiap tahun.Tradisi pesta Tapai ini secara sosiologi ibarat tabuh pertama mengingatkan masyarakat setempat agar bersiap siap secara lahir bathin menyiapkan diri menjauhi sikap dan tingkah tercela untuk menghindari dosa jika dahulu awalnya tapai dipertukarkan antara warga untuk menunjukkan rasa suka dan gembira dengan Jiran tetangga bertemu lagi di bulan pengampunan nan suci.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sekarang pesta Tapai berubah wajah dan berkembang dari maksud tujuan semula karena kegiatan tersebut tidak saja menghadirkan masyarakat setempat namun mengundang perhatian dikalangan masyarakat luar setempat sehingga berubah ornamen yang ditampilkan ada warung warung musiman orang berjualan disepanjang pinggir jalan menjajakan aneka macam makanan dan minuman terutama lemang dan tapai diperjual belikan bahkan hiburan musik sederhana sekedar menarik perhatian pengunjung yang datang lalu apa yang terjadi ada pergeseran nilai dari awalnya spritual dan silaturahmi antar warga tempatan menjadi wisata tape atau yang dikenal pesta tapai

Fenomena ini sesuai teori perubahan sosial yang memungkinkan . masyarakat melakukan pola baru dari kegiatan pesta tapai ini.pertanyaannya mengapa bisa demikian? Apa untung dan rugi jika ada pergeseran maksud dari budaya religius Islam mulai di tinggalkan kah ?.Apa yang telah dirintis orang terdahulu untuk menjalani silaturahmi dengan ikon tapai dinilai sangat bagus dan mulia.sebuah konsep silaturrahmi jelang puasa sekaligus bermaaf maafan dalam menyambut bulan suci Ramadhan nyata manfaatnya secara sosial dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat karena sudah terjalin silaturrahmi.

Tapai itu sebagai filosofis budaya yang dicipta masyarakat pesisir setempat bahwa untuk mencapai kemuliaan dihari Idhul Fitri harus dimulai dari proses fermentasi jiwa yang berubah menuju kebaikan sebagaimana halnya pembuatan tapai yang berubah menjadi makanan enak disajikan penyambung silaturahmi.

Sentuhan ajaran Islam pada tradisi tapai masyarakat pesisir Dahri selebar ini sebenarnya sebagai pembelajaran buat generasi berikutnya bahwa pesta Tapai itu adalah istilah baru yang dibuat sebagai tradisi tandingan dari yang lama kegiatan silaturrahmi tapai bukan pesta tapai yang terlihat janggal jika ditilik dengan maksud menyambut ramadhan dengan istilah pesta Tapai .

Ikon tapai itu sebagai simbol perubahan jika kita melihat proses pembuatannya ,dimulai dari fermentasi bahan baku beras pulut dan gula diragi untuk kemudian simpan berhari hari akhirnya manis menjadi makanan yang dihidangkan sebagai peralatan budaya silaturahmi dikawasan masyarakat pesisir Melayu Islami sungguh menjadi budaya yang agung .

Jika nabi Muhammad Saw menyebut di satu hadis dalam urusan sosial dan budaya “antum a’laamu bi Umurud dunniyakum”,engkau lebih mengetahui urusan dunia mu ,bukan berarti kita harus lepaskan kaedah kepatutan dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan istilah pesta,tapi bagaimana kita menciptakan hal yang paling produktif menciptakan budaya silaturahmi dengan tapai sebagai ikon nya.

Pengamat sosial politik dan kebijakan Publik LKPI

Berita Terkait

Pembongkaran Pagar Laut di Pantai Banten Harus Tuntas Agar Menjadi Pembelajaran Bagi Seluruh Warga Bangsa Indonesia
Ketua Perisai Limapuluh Pesisir Nilai Polres Batu Bara Pantas Diapresiasi
Jacob Ereste : Kabinet Merah Putih Yang Gemuk Patut Diharap Mewujudkan Swasembada Pangan dan Mengentas Kemiskinan Serta Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Para Jendral Bilang, FRN Berikan Reward Positif Ke Polisi, Bukan Berita Hoax
Pencabutan Nomor, Mantan Bupati Zahir Kembali Dapat Nomor Urut 3
Kalau Bisa Buat Policelines Terpanjang Di Indonesia Untuk Tutup Tambang Ilegal Di Kalimantan
Agus Flores: Pentinynya Hidup Takut Kepada Tuhan Agar Bisa Bersyukur
Terkait Kisruh Kepling 13 MPSU Kecewa Berkas Tak Sampai ke Walkot Medan

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:32 WIB

Pembongkaran Pagar Laut di Pantai Banten Harus Tuntas Agar Menjadi Pembelajaran Bagi Seluruh Warga Bangsa Indonesia

Jumat, 3 Januari 2025 - 09:24 WIB

Ketua Perisai Limapuluh Pesisir Nilai Polres Batu Bara Pantas Diapresiasi

Senin, 21 Oktober 2024 - 08:01 WIB

Jacob Ereste : Kabinet Merah Putih Yang Gemuk Patut Diharap Mewujudkan Swasembada Pangan dan Mengentas Kemiskinan Serta Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Minggu, 29 September 2024 - 14:59 WIB

Para Jendral Bilang, FRN Berikan Reward Positif Ke Polisi, Bukan Berita Hoax

Selasa, 24 September 2024 - 08:21 WIB

Pencabutan Nomor, Mantan Bupati Zahir Kembali Dapat Nomor Urut 3

Berita Terbaru

DPRD Murung Raya

Waket 1 DPRD Murung Raya Hadiri Musrenbang Kecamatan Laung Tuhup

Sabtu, 25 Jan 2025 - 00:38 WIB

You cannot copy content of this page