ASAHAN,TEMPO TIMUR – Sejumlah warga Tionghoa bergantian menggelar Sembahyang Sin Cia atau Sembahyang Tahun Baru Imlek di Kelenteng Hian Then Siong Tie Kisaran Asahan Sumatra Utara,Rabu (29/1/2025)
Sembahyang Sin Cia merupakan ritual tradisi yang dilakukan umat Tri Darma dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek.
Sembahyang itu bertujuan menghormati arwah para leluhur, dewa-dewi serta memanjatkan doa syukur dan harapan baik untuk tahun yang akan datang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua harian Kelenteng Hian Then Siong Tie Hadiismanto mengatakan ritual sembahyang ini dilakukan untuk menghormati para leluhur dan para dewa.
“Sembahyang akhir tahun ini memiliki arti menghormati leluhur dan menutup tahun lama. Tak hanya di kelenteng, ritual sembahyang ini juga bisa dilakukan di rumah,” kata Hadiismanto.
Namun, ada kesan berbeda pelaksanaan ritual sembahyang Sin Cia di Kelenteng ini dibanding beberapa tahun silam.
Dulu, dan di beberapa tempat lain sampai saat ini, sembahyang Imlek dilakukan secara bersama, kini pelaksanaan dilakukan sendiri-sendiri.
Hadiismanto mengakui tren itu dipengaruhi jumlah penganut Tri Darma yang cenderung menurun. Mayoritas warga Tionghoa usia 50 tahun ke atas.
“Ya, akan tetapi sembahyang Imlek juga tidak diharuskan dilakukan secara bersamaan, bisa dilakukan sendiri-sendiri. Karena prinsipnya adalah doa untuk leluhur, dewa-dewi serta doa-doa untuk kebaikan dan pengharapan di tahun depan,” katanya.
Tahun baru imlek 2025 memiliki shio ular kayu. Singgih berharap di tahun ular kayu tersebut dapat membawa keberkahan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Harapan kami pengurus dan umat di tahun ular kayu ini dapat membawa kebaikan bagi semua,” katanya.(Edi)